True Worshipper [part 2]

Ciri penyembah yang benar : [sambungan dari True Worshipper [part 1] ]

2/ Focus Mind [Pikiran yang terfokus pada Allah]

Kembali ke ayat 4 :

Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.

Pada ayat ini, kita dapat melihat bahwa inti dari ibadah adalah : memiliki kehausan/keinginan untuk diam dan menikmati kemurahan, kemuliaan, dan keindahan Allah.

Sering kali yang terjadi ketika kita beribadah, ketika kita saat teduh, ataupun berdoa, pikiran kita tidak fokus pada Allah. Sebaliknya, pikiran kita melayang-layang kemana-mana. Tubuh berada di gereja, arah mata, kepala, pandangan menuju Pendeta yang sedang berkhotbah, tetapi jiwanya tidak hadir di sana, melainkan terbang memikirkan hal2 lain.

Bagaimana fokus Daud ketika beribadah?
“…yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. “

fokus pikiran Daud hanya tertuju pada Allah, tidak pada hal2 lainnya. Apakah ketika beribadah pikiran kita berfokus pada Allah? Atau pikiran kita melayang-layang? Atau fokus pikiran kita tidaklah pada Allah, melainkan pada diri sendiri?

3/ Kehendak untuk taat/patuh pada Allah

Mazmur 27:6

Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

[perhatikan yang aku bold]
Daud berkata aku mau mempersembahkan korban.
Apakah persembahan korban adalah ide Daud?
Jika kita membaca dan mempelajari kitab-kitab PL, maka kita tahu bahwa persembahan korban bukanlah ide Daud, melainkan adalah perintah Allah.

Daud bisa saja berkata pada Tuhan :
“Tuhan, biarlah saya cukup dengan hati yang mencari Allah, menikmati kemurahan, kemuliaan Allah, tetapi bagian persembahan korban, yang sangat merepotkan, kotor [bermain dengan darah, bukan? :p] dan menjijikkan itu ditiadakan saja..”

Namun Daud tidak berkata dengan demikian. Daud berkata : “dalam bait-Mu, ya Allah, aku mau mempersembahkan korban..”
Daud taat pada perintah Allah.
Ini bukanlah inisiatif Daud, melainkan tindakan Daud untuk mematuhi Allah.

Lalu apakah perintah Allah kepada kita?
Tentu saja pada Alkitab begitu banyak dicatat perintah Allah pada kita. [Bacalah Alkitab ^^]
Alkitab juga menunjukkan kepada kita cara-cara ketika beribadah kepada Allah.
Pertanyaannya.. adakah kita memiliki kepatuhan seperti ini?
Penyembah yang benar mematuhi perintah Allah. Adakah kita patuh pada perintah Allah? Atau kita lebih menyukai keinginan daging kita?

4/ A joyful spirit [Roh yang penuh sukacita]

Masih di ayat 6…

Maka sekarang tegaklah kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai; aku mau menyanyi dan bermazmur bagi TUHAN.

[perhatikan kembali yang di-bold]
Bagaimana sikap hati Daud ketika mematuhi perintah Allah? Dengan sorak-sorai.

Sekali lagi.. Sesungguhnya Daud bisa aja berkata seperti ini :
“Tuhan.. aku akan lakukan perintah-Mu.. mempersembahkan korban.. tapi dengan terpaksa!”
I’ll do it but i don’t like it.

Namun apa yang dikatakan Daud?
aku mau mempersembahkan korban dengan sorak-sorai.
Daud mematuhi perintah Allah dengan penuh sukacita!!!

Apakah kita juga memiliki sikap hati seperti itu? Dengan penuh sukacitakah kita mematuhi perintah Allah? Atau dengan terpaksa?

Kiranya kita boleh belajar menjadi penyembah yang benar!
Posting akan bersambung ke post berikutnya ^^ [agar ga kepanjangan postnya.. ^^]

This entry was posted in khotbah, Renungan. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *