Camp Sapulidi Tuhan

Sapulidi Tuhan : Saya Punya Lingkungan di dalam Tuhan

Sungguh bersyukur untuk pimpinan dan penyertaan Allah selama camp ini berlangsung (20 – 22 Agustus 2009).

Satu pernyataan yang aku lupa diucapkan oleh siapa… kira-kira intinya seperti ini..
Jikalau segala sesuatu yang kita kerjakan untuk Allah bisa berjalan lancar, maka perlu dipertanyakan apakah benar-benar yang kita kerjakan itu menghasilkan sesuatu yang tidak disukai iblis?
Jika iblis tidak ingin sesuatu yang bernilai kekal terjadi, maka apa yang kita lakukan itu akan sulit untuk berjalan lancar.

Itulah yang aku rasakan selama camp ini dipersiapkan maupun ketika camp ini dijalankan.

Begitu sulit menentukan tanggal dilangsungkannya camp ketika awal perencanaan.
Begitu sulitnya mendapatkan peserta yang mau ikut camp. (namun ini juga banyakan salah kita juga sih)
Dana masih kurang.. (tetap mengerjakan pencarian dana hingga saat ini, bagi yang mau membantu.. tolong kasi tau ya.. diterima dengan sangat senang hati.. hahaha.. ^^)
Banyak yang sakit selama acara camp ini berlangsung.
Begitu gampangnya terjadi kesal2an antar panitia karena kecapekan dan tekanan.
Begitu mudahnya peserta dan panitia untuk nggak konsen selama Firman Tuhan disampaikan.

Namun di tengah ketidaklancaran yang terjadi, aku bersyukur bisa menikmati kasih, pemeliharaan, penyertaan, belas kasihan Allah.

Di tengah hopeless akan jumlah peserta sebelum camp dimulai, aku bersyukur Tuhan tetap menegur dan menguatkan melalui ayat yang diberikan oleh orang yang dipakai-Nya, yaitu di Yesaya 30:15-16

Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: “Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” Tetapi kamu enggan, kamu berkata: “Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,” maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: “Kami mau mengendarai kuda tangkas,” maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

Di tengah kegentaran bahwa peserta bakal pada ngantuk di hari ke 2 yang terdiri dari 3 sesi berurutan, Allah tetap berbelas kasih dan aku bersyukur banyak peserta yang mau berjuang melawan kantuknya.

Di tengah banyaknya peserta yang sakit, namun aku percaya bahwa Allah tetap menjaga setiap mereka. Kekuatan yang diberikan kepada setiap peserta dan panitia sungguh hanya adalah anugerah Tuhan.

Melalui camp ini aku bersyukur sekali lagi bisa mengalami pengalaman rohani bersama Tuhan di kepanitiaan.
Dan terus berharap dan berdoa agar komitmen yang telah diambil oleh setiap peserta dan panitia, bisa tetap dilakukan.

To God be the Glory.

This entry was posted in Kesaksian, share. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *