thinking in the mid night…

jikalau dulunya teman-teman yang adalah sahabat-sahabatku (masa yang tidak bisa terulang), terlihat sebagai orang2 yang aktif di gereja… melayani sebagai MC, Singers, pemain musik, penari, guru sekolah minggu, pengurus… namun apakah ketika sekarang, ketika sudah tidak di singkawang lagi, bekerja di tempat lain, mereka masih bisa menikmati Tuhan?

ada.. ada yang bisa bertumbuh.. dan semakin bertumbuh..

namun… banyak sekali di antara mereka yang menjadi undur… tidak ke gereja, tidak saat teduh, tidak menikmati pekerjaan, “semakin jauh… semakin jauh… dari Tuhan…”, bahkan tidak memuliakan Allah… hingga MBA… 🙁

bisakah aku menjangkau mereka semua…?

hmm.. aku ragu… jika harus memperhatikan satu per satu.. maka aku pun tidak tahu bagaimana caranya… karna terlalu banyak…

bersyukur jikalau tadi salah satu temanku boleh menelepon aku, dan aku bisa tahu keadaannya saat ini.. khususnya keadaan rohaninya…

dan aku menemukan… bahwa ia semakin undur…

bersyukur ketika saat ini aku boleh memulai memperhatikan.. dari dia.. dan mungkin akan berlanjut terus.. berharap aku bisa memperhatikan yang lainnya juga… fiuh…

sangat berharap jikalau mereka kembali ingat akan Tuhan dan menikmati hidup mereka bersama Tuhan…

hmmm…

ketika nantinya aku sudah selesai dari BiNus.. bakal kayak gimana ya?

jikalau di tempat ini aku mendapatkan Firman yang selalu menguatkan, dan dalam, lalu ketika nantinya aku mendapatkan Firman yang dangkal, apakah aku juga akan undur..?

berharap itu tidak terjadi… oleh karena itu sejak kuliah ini.. aku harus memperlengkapi diri…

dan yang penting… Tuhan pasti menuntunku.. karena Ia selalu menyertaiku…

hmmm… ketika memikirkan hal2 ke depan.. aku juga teringat akan khotbah tadi siang…

satu pemahaman fisiologis yang dipaparkan…

masa lalu sebagai masa depan.. yang nantinya akan menjadi evaluasi di kekekalan…

dan masa depan sebagai masa lalu.. karna nantinya pun akan dilewati…

hahahah… pemahaman yang aneh.. namun aku setuju akannya.. :p

kemudian… berkaitan dengan masa depan dan merencanakan sesuatu, aku jadi teringat juga dengan ayat Firman di Yakobus 4 : 13-16



4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”,

4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”

Jika Tuhan menghendakinya, aku akan hidup dan menjalani hari esok bersama Dia…

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *